Burung kirik-kirik biru |
Deskripsi Burung kirik-kirik biru
Salah satu ciri khasnya yaitu bagian tengah ekornya terdapat satu helai yang berukuran panjang melebihi ukuran badannya yang tidak dimiliki jenis burung lainnya. Ciri khas lainnya yaitu saat berburu serangga dia akan terbang meliuk-liuk mengikuti gerakan mangsanya dan akan Kembali ke cabang atau tenggeran semula setelah berhasil menangkap mangsanya.
Di samping itu, paruh burung Kirik-Kirik Biru berukuran agak panjang dan agak tebal dengan bentuk sedikit menukik di bagian ujungnya mirip burung madu. Pada bagian bulu atas kepala dan tenggorokannya tampak lebat dan akan tegak berdiri saat berkicau atau hendak terbang. Matanya berukuran agak besar dengan bentuk bulat dan berwarna hitam pada bagian pupilnya. Kakinya berukuran sedang dengan bentuk agak besar dan berwarna hitam kecokelatan.
Burung dewasa, bagian atas kepala, tengkuk, dan pangkal punggungnya tampak dengan warna merah kecoklatan. Sedangkan untuk warna hijau tua juga tampak di bagian sayap, sisi samping punggung, dada, perut, hingga bagian tunggirnya. Pada bagian punggung tengah hingga bagian belakang dan ekornya berwarna biru tua.
Burung Kirik-kirik Biru |
Prilaku Burung kirik-kirik biru
Burung ini merupakan satwa kosmopolit yang sering mengunjungi lokasi, seperti pemukiman, persawahan, padang rumput, rawa, juga mangrove. Secara ekologis, keberadaan burung ini sangat penting, karena mampu mengontrol populasi hama yang menyerang tanaman padi, jagung dan tanaman budidaya lainnya.
Saat terbang, burung ini lincah dan cepat menyambar mangsa sejenis serangga yang sedang terbang seperti lebah, laron, kupu-kupu dan serangga lainnya. Di TN Way Kambas, sering terlihat hinggap pada kabel listrik dan pohon kering di areal terbuka seperti padang rumput dan perkebunan di desa penyangga. Sering terlihat dalam kelompok kecil berpasangan atau kelompok besar dengan jumlah antara 5 – 20 ekor.
Sedangkan bunyi kicauannya tidak kalah berbeda dibanding jenis burung Kirik-Kirik lainnya yang terdengar nyaring dengan volume agak tinggi. Tempo kicauannya tergolong agak rapat dengan nada yang cenderung tidak beraturan. Bunyi kicauannya berdurasi tidak terlalu lama dengan panjang hanya sekitar 30 detik saja. Selain itu, bunyi kicauannya terdengar seperti “kerik...kerikk... kerikk”.
Sebaran Burung kirik-kirik biru
Burung ini, mempunyai persebaran global yg cukup luas, mulai dari Pakistan hingga Papua Nugini. Namun, di Indonesia persebarannya tidak menyeluruh, karena hanya bisa ditemukan di Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Pulau Kalimantan bagian selatan. Sementara di Asia burung ini bisa dijumpai di semenanjung Malaysia, Thailand, Kamboja, Filipina, Myanmar, dan Vietnam.
Di alam liar Burung kirik-kirik biru (Merops Viridis) lebih menyukai berada di atas ranting pohon untuk memantau mangsanya. Lokasi sarang biasanya berada di area berpasir dengan cara melubangi yang berdiameter agak besar dan berukuran cukup panjang dengan bentuk horizontal. Jumlah telur yang dierami indukkannya tergolong cukup banyak sekitar empat butir.
Status konservasi burung kirik-kirik biru
Status konservasi Kirik-kirik biru berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor: P.106 tahun 2018 belum dilindungi, dan data dari IUCN, burung kirik-kirik biru masuk dalam kategori least concern atau resiko rendah.
Post a Comment for "Burung kirik-kirik Biru, Pemburu Serangga Yang Lincah"