Berkik Rawa/Swinhoe’s Snipe (Gallinago megala) |
Siang itu waktu masih menunjukkan pukul 14.30 Wita, hujan sudah mulai reda menyisakan rintik-rintik yang tidak begitu berarti. Mau pulang sayang sudah jauh-jauh pergi namun spesies target belum didapat. Spesies target yang digadang-gadang untuk mendapat fotonya sudah gagal, sudah tidak mungkin dijumpai hari itu. Harus ada spesies hiburan buat pengobat kecewa giat hunting (birding) hari itu. Hanya rintik, aman pikirku untuk melanjutkan hunting (motret) burung di area persawahan di Penebel, Tabanan, Bali. Kututup lensa teleku dan Sebagian bodi kamera dengan kain, lebih tepatnya sorban, untuk melindunginya dari tetesan air hujan. Hari itu saya dan skuad Komunitas Fotografi Satwa Alam Bali (SAB) lainnya ada Kang Yuyun, Mas Udhin, Mas Unang dan Mas Oka, berpencar menyusuri pematang sawah untuk mencari keberadaan burung Berkik Rawa. Kebetulan saat itu padi masih baru saja ditanam, masih pendek dan jarak antar tanaman masih memungkinkan Berkik Rawa untuk melakukan pergerakan, berjalan dan cari makan.
Setengah berbisik Mas Udhin menunjuk salah satu pematang sawah dimana berkik rawa berada. Tidak banyak individu yang dijumpai saat itu, ada sekitar 50 ekor yang terpencar dalam beberapa kelompok. Berkik rawa sangat sensitif terhadap kedatangan manusia, kami hanya bisa memotret dari jarak yang cukup jauh. Didekati sedikit kabur. Alhasil foto yang saya dapat jauh dari kata bagus, dan tidak utuh, ada saja batang padi atau rumput menghalangi. Sekalinya dapat utuh satu badan adalah posisi terbang, namun itupun hasilnya belum maksimal. Tapi lumayan kalau untuk sekedar dokumentasi perjumpaan, dari foto sudah dapat dijadikan bahan identifikasi spesies.
|
Deskripsi Berkik Rawa
Menurut “kitab” Panduan lapangan burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan dari MacKinnon, dkk, Berkik Rawa/Swinhoe’s Snipe (Gallinago megala) adalah burung berukuran sedang dengan Panjang sekitar 28 cm. Penampakannya gemuk dan berkaki pendek. Paruh sangat Panjang dan berbentuk lurus. Dari paruh susah sekali dibedakan dengan Berkik ekor-lidi, namun yang membedakan diantara keduanya yaitu pada Panjang ekornya. Berkik Ekor-lidi memiliki ekor yang lebih pendek dan kaki tidak begitu jauh menjulur ke bawah sewaktu terbang. Sedangkan perbedaan dengan Berkik Ekor-kipas yaitu lebih banyak warna putih pada ujung ekor dan tidak ada kesan pinggir putih pada sayap saat terbang. Iris dan paruh berwarna coklat, kabi abu-abu zaitun. Bulu dominan coklat dengan garis-garis putih, sangat tersamarkan dengan warna rumput dan lumpur disekitarnya.
Habitat dan Kebiasaan
Sering mengunjungi habitat berarair seperti sawah, rawa dan danau. Namun beberapa kesempatan berkik menyukai padang rumput. Untuk mencarinya sangat sulit, Ketika kita sedang berjalan tahu-tahu burung sudah terbang. Jarak terbangnya tidak jauh hanya puluhan meter dari tempat semula. Kondisi seperti inilah kita bisa mengendap-endap sedekat mungkin untuk mencoba memotretnya. Memotret pada saat terbang menurut saya agak sulit (maklum amatir), pergerakannya yang cepat cenderung random agak susah mencari titik fokus pada kamera, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan.
Lagi-lagi menurut MacKinnon, dkk, Berkik Rawa menyukai habitat yang berlumpur dan perairan dangkal untuk mencari makanan berupa moluska, cacing dan serangga. Kebiasaannya seperti jenis berkik lainnya, yang membedakan Berkik Rawa pergerakan terbangnya lebih lambat dan arah lebih lurus dibandungkan dedua jenis berkik lainnya. Waaww, motret Berkik Rawa saja sudah bikin stress, apalagi motret berkik lainnya. Suara cukup keras memarut, sangat mirip dengan burung Berkik Ekor-kipas tetapi dalam nada yang lebih tinggi. Beberapa sumber mengatakan bahwa burung ini adalah pengunjung tetap ke sunda besar. Burung ini berbiak di Siberia bagian selatan dan Mongolia.
Pada saat pengamatan (14/2/2022), Berkik dijumpai terbang dan cari makan dalam kelompok kecil, sekitar 5-10 ekor. Jarang dijumpai dalam kelompok besar. Beberapa individu yang memisahkan diri dari kelompoknya, namun lambat laun didatangi oleh individu lain yang pada akhirnya membentuk kelompok lagi.
Status perlindungan
Berkik Rawa/Swinhoe’s Snipe (Gallinago megala) menurut hukum di Indonesia belum termasuk kategori satwa liar dilindungi. Demikian juga menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), Berkik Rawa/Swinhoe’s Snipe (Gallinago megala) masih masuk dalam kategori Least Concern: LC. Namun demikian bukan berarti Berkik Rawa bebas diburu, tapi satwa ini patut kita lestarikan, karena dilihat dari pakan kesukaannya yang berupa moluska dan serangga, burung ini fungsinya sangat penting sebagai pembasmi hama tanaman.
Post a Comment for "Berkik Rawa, "Wisatawan" Bali Pada Musim Dingin"