Gagang-bayam Timur/White-headed Stilt (Himantopus leuchocephalus) |
Penampilannya anggun, langkahnya tenang berjalan kekiri ke kanan lenggak lenggok bak seorang model di depan sang fotografer. Sesekali dia mematuk-matukkan paruh ke dalam air mencari kerang, kepiting atau invertebrata lainnya yang bisa ia makan. Kakinya jenjang, berwarna pink (merah muda) sangat kontras dengan bulu tubuhnya yang dominan putih kombinasi hitam pada sayap dan belakang kepala. Salah satu artis di dunia burung air. Ia adalah burung Gagang-bayam Timur (White-headed Stilt) atau burung dengan nama latin Himantopus leuchocephalus.
Di Bali, burung ini biasa dijumpai di Pulau Serangan, Denpasar. Tepatnya di kawasan PT. Bali Turtle Island Development (BTID), pengembang pembangunan kawasan pariwisata Pulau Serangan, yang saat ini tertutup oleh umum karena adanya pengerjaan proyek. Sebelumnya Pulau Serangan menjadi lokasi tujuan peminat fotografi burung dan pengamat burung Bali atau bahkan dari beberapa daerah di Indonesia. Banyak lagoon-lagoon bekas tambak yang sudah tidak lagi dioperasionalkan. Pada saat surut, lagoon-lagoon tersebut menyisakan genangan air laut beserta invertabrata di dalamnya. Lagoon tersebut kini manjadi habitat ribuan burung air dari beberapa jenis, salah satunya adalah Gagang Bayam-timur.
Beruntung pada sekitar tahun 2017, PT. Pelindo III Cabang Benoa melakukan pekerjaan reklamasi di dua titik sekitar pelabuhan. Informasi dari beberapa media pengurukan tersebut untuk perluasan kawasan Pelabuhan. Ada beberapa fasilitas yang dibangun untuk mengoptimalkan fungsi pelabuhan. Awal pengerjaan reklamasi sempat menuai protes dari beberapa kalangan baik pemerhati lingkungan juga pemerintah. Dilansir dari laman news.detik. com, bahkan Gubernur Bali (I Wayan Koster) minta agar Pelindo menyetop kegiatan reklamasi. Kematian mangrove disinyalir karena alur air laut tertutup dan menyebabkan perakaran mangrove tertutup lumpur dan pasir. Total luasan perkiraan mangrove di Tahura Ngurah Rai yang mati mencapai sekitar 17 hektar. Lokasi terparah terjadi di sekitar Dumping II yaitu sebelah timur restoran Akame, Pesanggaran. Singkat cerita PT. Pelindo akhirnya melakukan penanaman mangrove di lokasi terdampak dan sekitarnya.
Tak banyak yang tahu bahwa reklamasi PT. Pelindo III tersebut juga memberikan dampak positif terhadap hidupan liar di lokasi dumping. Timbunan tanah lama-kelamaan ditumbuhi rumput dan tanaman perdu. Pada bagian tengah lokasi dumping terdapat genangan air hujan yang cukup luas dan menjadi habitat baru bagi beberapa jenis invertebrata di dalamnya. Dampak ikutannya adalah, semakin banyaknya invertebrate tersebut telah mengundang datangnya ribuan jenis burung air untuk mencari makan. Ribuan burung tersebut terdiri dari beberapa jenis mulai dari jenis residen maupun jenis migran. Jenis burung yang terpantau diantaranya yaitu Dara-laut jambul, Dara-laut kumis, Biru-laut Ekor-blorok, Cerek kernyut, Cerek besar, Cerek jawa, Cerek-pasir besar, Wili-wili besar, Gajahan penggala, Gajahan timur, Terik australia dan beberapa jenis burung air lainnya termasuk Gagang-bayam Timur.
Gagang-bayam timur di lokasi dumping tidak banyak individu yang dijumpai, antara 6-12 ekor. Satu momen yang menarik adalah sekitar awal Juli 2021, satu diantara individu yang dating ternyata terpasang cincin dan bendera warna kuning pada kaki yang lain. Pada bendera tersebut tertulis kode “AEU”. Setelah tanya kebeberapa ahli burung dan baca-baca literatur yang ada, dipastikan bahwa individu Gagang-bayam Timur tersebut adalah individu yang sedang bermigrasi. Bendera warna kuning menunjukkan kalau invidu tersebut berasal dari Australia.
Gagang-bayam Timur/White-headed Stilt |
Secara umum penampakan burung Gagang-bayam Timur/White-headed Stilt (Himantopus leuchocephalus) yaitu memiliki tubuh dengan warna hitam dan putih dengan panjang 37 cm. Kaki berwarna merah muda yang sangat panjang. Warna bulu putih di bagian kepada dan tubuh, sementara sayap dan tengkuk berwarna hitam. Burung muda memiliki warna kepala abu-abu dan punggung kecoklatan. Iris memiliki warna merah muda, ukuran paruh yang panjang dan tajam serta berwarna hitam. Burung jantan dan betina memiliki perbedaan yakni burung betina memiliki paruh agak membengkok ke atas dan ukuran kepala relatif labih kecil dibandingkan dengan yang jantan. Suara berupa pekikan tinggi “kik-kik-kik”, dan suara semakin tinggi jika ada bahaya. Burung ini sering dijumpai di rawa, tambak, mangrove, danau dangkal, juga sawah. Pentebaran burung ini cukup luas mulai Indonesia, Australia, Selandia Baru, dan Filipina.
Status Perlindungan
Gagang-bayam Timur/White-headed Stilt (Himantopus leuchocephalus) adalah satwa liar tidak dilindungi Undang-undang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 dan Peraturan Menteri LHK Nomor: P.106 tahun 2018. Artinya Gagang-bayam Timur kondisinya masih dianggap aman karena populasi mereka secara global tersebar luas dan tidak sedang berada dalam keadaan bahaya.
Post a Comment for "Gagang-bayam Timur, Kaki Jenjang dari Benua Sebrang"