Benteng Oranje - Ternate |
Pada masa itu, Benteng Oranje dihuni oleh mayarakat Melayu sehingga sering juga disebut Benteng Melayu atau Malayo. Namun pada masa penjajahan Belanda, dibawah pimpinan Gubernur Jendral VOC Pieter Both, Laurenz Real, Herarld Reyist dan J.C Coum Benteng Oraje sempat dijadikan sebagai pusat pemerintahan tertinggi Hindia Belanda.
Bangunan di komplek dalam Benteng Oranje |
Menuju Benteng Oranje tak terlalu sulit. Pasalnya, benteng yang pernah menjadi tempat pengasingan Sultan Badarudin II dari Palembang itu ada di tengah kota. Di sana kita juga bisa melihat bangunan bekas kediaman gubernur Belanda. Namun bangunan itu kini sudah menjadi Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benteng Oranje, Saksi Sejarah di Kota Ternate...", https://travel.kompas.com/read/2015/04/16/085411027/Benteng.Oranje.Saksi.Sejarah.di.Kota.Ternate..
Penulis : Kontributor Ternate, Fatimah Yamin
TERNATE, KOMPAS.com -
Benteng Oranje di Kota Ternate saat ini sudah sangat berbeda dengan
kondisi beberapa waktu lalu. Benteng bersejarah ini dulunya tampak tak
terurus dengan banyaknya pedagang kaki lima (PKL) di pelataran depan
benteng. Kini, kondisi itu sudah ditata oleh Pemerintah Kota (Pemkot)
Ternate, Maluku Utara (Malut).
Di pelataran depan benteng dibangun taman yang baru rampung
pengerjaannya pada Maret 2015 lalu. Taman yang dilengkapi dengan air
mancur, lampu hias, serta papan nama benteng berukuran besar berwarna
jingga, tentu menambah daya tarik kawasan itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate, Anas Conoras, Rabu
(15/4/2015) kemarin mengatakan, penataan dan revitalisasi Benteng Oranje
tidak lain bertujuan untuk menarik wisatawan lokal, maupun mancanegara
berkunjung ke Ternate.
“Ternate sebagai kota historis yang dikelilingi benteng-benteng
bersejarah menjadikan penataan dan rivitalisasi Benteng Oranje sebagai
skala prioritas program Pemkot Ternate untuk mengembangkan dunia
pariwisata,” ujar Anas.
Penataan dan revitalisasi Benteng Oranje akan dilakukan secara bertahap,
mulai kawasan bagian luar benteng, hingga ke dalam benteng. Untuk
bagian luar benteng, kata Anas, Pemkot Ternate juga berencana
melanjutkan pembangunan taman di bagian depan selatan benteng pada akhir
April 2015 ini.
“Taman di bagian utara baru saja diresmikan, tinggal bagian selatan
pekerjaan tamannya dimulai akhir April ini,” kata Anas.
Dalam revitalisasi ini, kata Anas, tidak ada bentuk fisik bangunan
benteng yang diubah, semuanya akan dipertahankan keasliannya. Beberapa
bangunan di dalam benteng akan ditata kembali untuk dipergunakan sesuai
dengan kebutuhan pariwisata.
“Seperti bangunan yang pernah digunakan sebagai rumah sakit polri akan
ditata kembali, kemudian gedung eks gubernur jenderal dimanfaatkan
sebagai museum rempah-rempah. Selain itu, ada ruang untuk pentas seni,
plaza serta di bagian belakang benteng akan dibangun taman,” ujar Anas.
Anas menambahkan, penataan dan revitalisasi tidak hanya dilakukan di
Benteng Oranje, tapi juga benteng-benteng lainnya, di antaranya,
Benteng Kalamata, Benteng Toloco, Benteng Kota Janji, Benteng Kastela,
serta Benteng Kotanaka.
“Semua situs sejarah akan ditata kembali dalam rangka menarik daya tarik
wisatawan ke Ternate, tapi yang sekarang ini pemerintah fokus yaitu
Benteng Oranje, karena benteng tersebut merupakan bukti sejarah
kedatangan Bangsa Portugis, Spanyol serta Belanda ke Ternate,” ujar dia.
Anggaran penataan dan revitalisasi benteng, kata Anas semuanya bersumber
dari APBN melalui Kementerian Pekerjaan Umum serta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebelumnya juga, Pemkot Ternate telah merelokasi warga yakni dari
anggota TNI/Polri yang selama ini berdiam di dalam Benteng Oranje.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benteng Oranje, Saksi Sejarah di Kota Ternate...", https://travel.kompas.com/read/2015/04/16/085411027/Benteng.Oranje.Saksi.Sejarah.di.Kota.Ternate..
Penulis : Kontributor Ternate, Fatimah Yamin
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benteng Oranje, Saksi Sejarah di Kota Ternate...", https://travel.kompas.com/read/2015/04/16/085411027/Benteng.Oranje.Saksi.Sejarah.di.Kota.Ternate..
Penulis : Kontributor Ternate, Fatimah Yamin
TERNATE, KOMPAS.com -
Benteng Oranje di Kota Ternate saat ini sudah sangat berbeda dengan
kondisi beberapa waktu lalu. Benteng bersejarah ini dulunya tampak tak
terurus dengan banyaknya pedagang kaki lima (PKL) di pelataran depan
benteng. Kini, kondisi itu sudah ditata oleh Pemerintah Kota (Pemkot)
Ternate, Maluku Utara (Malut).
Di pelataran depan benteng dibangun taman yang baru rampung
pengerjaannya pada Maret 2015 lalu. Taman yang dilengkapi dengan air
mancur, lampu hias, serta papan nama benteng berukuran besar berwarna
jingga, tentu menambah daya tarik kawasan itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate, Anas Conoras, Rabu
(15/4/2015) kemarin mengatakan, penataan dan revitalisasi Benteng Oranje
tidak lain bertujuan untuk menarik wisatawan lokal, maupun mancanegara
berkunjung ke Ternate.
“Ternate sebagai kota historis yang dikelilingi benteng-benteng
bersejarah menjadikan penataan dan rivitalisasi Benteng Oranje sebagai
skala prioritas program Pemkot Ternate untuk mengembangkan dunia
pariwisata,” ujar Anas.
Penataan dan revitalisasi Benteng Oranje akan dilakukan secara bertahap,
mulai kawasan bagian luar benteng, hingga ke dalam benteng. Untuk
bagian luar benteng, kata Anas, Pemkot Ternate juga berencana
melanjutkan pembangunan taman di bagian depan selatan benteng pada akhir
April 2015 ini.
“Taman di bagian utara baru saja diresmikan, tinggal bagian selatan
pekerjaan tamannya dimulai akhir April ini,” kata Anas.
Dalam revitalisasi ini, kata Anas, tidak ada bentuk fisik bangunan
benteng yang diubah, semuanya akan dipertahankan keasliannya. Beberapa
bangunan di dalam benteng akan ditata kembali untuk dipergunakan sesuai
dengan kebutuhan pariwisata.
“Seperti bangunan yang pernah digunakan sebagai rumah sakit polri akan
ditata kembali, kemudian gedung eks gubernur jenderal dimanfaatkan
sebagai museum rempah-rempah. Selain itu, ada ruang untuk pentas seni,
plaza serta di bagian belakang benteng akan dibangun taman,” ujar Anas.
Anas menambahkan, penataan dan revitalisasi tidak hanya dilakukan di
Benteng Oranje, tapi juga benteng-benteng lainnya, di antaranya,
Benteng Kalamata, Benteng Toloco, Benteng Kota Janji, Benteng Kastela,
serta Benteng Kotanaka.
“Semua situs sejarah akan ditata kembali dalam rangka menarik daya tarik
wisatawan ke Ternate, tapi yang sekarang ini pemerintah fokus yaitu
Benteng Oranje, karena benteng tersebut merupakan bukti sejarah
kedatangan Bangsa Portugis, Spanyol serta Belanda ke Ternate,” ujar dia.
Anggaran penataan dan revitalisasi benteng, kata Anas semuanya bersumber
dari APBN melalui Kementerian Pekerjaan Umum serta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebelumnya juga, Pemkot Ternate telah merelokasi warga yakni dari
anggota TNI/Polri yang selama ini berdiam di dalam Benteng Oranje.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benteng Oranje, Saksi Sejarah di Kota Ternate...", https://travel.kompas.com/read/2015/04/16/085411027/Benteng.Oranje.Saksi.Sejarah.di.Kota.Ternate..
Penulis : Kontributor Ternate, Fatimah Yamin
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benteng Oranje, Saksi Sejarah di Kota Ternate...", https://travel.kompas.com/read/2015/04/16/085411027/Benteng.Oranje.Saksi.Sejarah.di.Kota.Ternate..
Penulis : Kontributor Ternate, Fatimah Yamin
Post a Comment for "Benteng Oranje, Saksi Sejarah Penjajahan Portugis di Ternate"